Selasa, 05 November 2013

Globalisasi Menembus Dunia 
Indonesia adalah bangsa yang besar, baik dari luas wilayah maupun jumlah penduduknya. Letak geografisnya amat strategis, Indonesia tumbuh sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat (AS) dan India. Indonesia juga merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Belum lagi dinamika di Tanah Air tak jarang menjadi perhatian masyarakat dunia, dan banyak kepentingan asing di negeri ini, seperti penanam modal asing atau perwakilan asing.
Globalisasi merupakan era perang teknologi. Bangsa yang unggul dalam teknologi, termasuk teknologi penyadapan, bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan dengan negara lain. Kondisi geopolitik dan geostrategis seperti itu tak heran bila menjadikan Indonesia sebagai sasaran penyadapan bagi pihak asing yang memiliki berbagai kepentingan di Indonesia. Pihak asing selalu ingin tahu lebih dahulu atas berbagai hal yang terjadi di Indonesia termasuk berbagai kecenderungan yang bakal terjadi.
Seperti informasi yang dikemukakan oleh pengungkap rahasia data intelejen Amerika, Edward Snowden bahwa Amerika Serikat telah melakukan penyadapan serta memonitor jaringan komunikasi dari fasilitas pengawasan elektronik di Kedubes dan Konsulat Amerika di seluruh negara, termasuk di Jakarta (Indonesia).
Mata-mata Amerika Serikat telah menyadap pembicaraan telepon dari 35 pemimpin dunia setelah Gedung Putih, Pentagon, dan para pejabat dari sejumlah departemen Amerika menyerahkan nomor-nomor telepon itu kepada Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA). Seperti yang dikutip dari surat kabar Dawn bahwa NSA telah bekerja sama dengan 'pelanggannya' yakni sejumlah departemen pemerintah Amerika untuk mencari nomor telepon para politisi asing terkemuka.
Menanggapi pemberitaan dari surat kabar asal Australia, Sydney Morning Herald, yang diterbitkan hari ini tentang keberadaan dan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Australia atas Amerika di Jakarta dan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri Indonesia menuntut penjelasan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta mengenai hal tersebut. "Duta besar Australia di Jakarta telah diminta datang ke Kementerian Luar Negeri besok untuk dimintai penjelasan resmi dari pemerintah Australia terhadap berita yang dimaksud”.
Sikap Amerika mendapat tentangan dari semua pihak di negara manapun karena itu melanggar kesepakatan untuk keamanan Internasional. Berbagai negara meminta klarifikasi dari Amerika dan meminta Amerika menghentikan penydapan tersebut. Seperi negara Perancis, Jerman termasuk Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
Indonesia dan Australia sebagai negara tetangga dan bersahabat tindakan seperti yang diberitakan sama sekali tidak mencerminkan semangat hubungan persahabatan yang selama ini terjalin dan merupakan suatu hal yang sama sekali tidak dapat diterima oleh pemerintah Indonesia.
Kesimpulan yang bisa didapat adalah bahwa dalam era globalisasi setiap orang, setiap kelompok atau setiap negara harus lebih waspada karena pada era globalisasi mengalami kemajuan yang sangat pesat termasuk teknologi penyadapan untuk mendapatkan informasi dari pihak lain. Selain waspada yang harus dilakukan adalah menggunakan pertimbangan akal bahwa pada era globalisasi semua bisa terjadi, jadi kita harus lebih menggunakan pertimbangan akal agar tidak tergilas oleh globalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar