Nasi
Liwet Instan Melanglang Buana ke Manacanegara
Indonesia merupakan
negara yang memiliki beraneka ragam suku, agama, bahasa, dan kebudayaan,
termasuk makanan. Makanan/masakan tiap daerah di Indonesia memiliki rasa yang
khas karena diolah dengan berbagai macam bumbu-bumbu asli Indonesia.
Masakan yang mampu
melanglang buana ke mancanegara salah satunya adalah nasi liwet. Nasi liwet
merupakan makanan khas kota
Solo. Nasi ini berasal dari beras yang dimasak dengan
bumbu, rempah-remah (bawang, daun salam, sereh), sedikit minyak makan, dan lauk
pauk (biasanya ikan teri atau ikan jambal), dan sayuran (kacang panjang, pete,
labu).
Hal ini dapat
dibuktikan dengan kutipan berita dari Liputan6.com yang mengatakan bahwa
pria asal Cianjur yaitu M Riza Rikiansyah, salah satu pendiri dari wirausaha Nasi Liwet
Instan Pandanwangi. Bisnis pria
asal Cianjur ini awalnya karena melihat potensi produksi beras yang melimpah
serta kebiasaan 'ngeliwet' di daerah kelahirannya. Kemudian, pada sekitar bulan Agustus 2013, dia memiliki ide
mengemas nasi liwet ke dalam bentuk yang lebih praktis, tahan lama dan
bisa dibawa kemana-mana.
"Kalau ngeliwet ini kan biasanya ribet
karena harus banyak bumbu dan rempah yang harus disiapkan. Kita ingin membawa
budaya makan liwet ini yang awalnya dari desa ke kota. Ini menjadi solusi bagi
masyarakat yang tinggal diperkotaan atau diluar negeri yang bikin nasi liwet
tetapi bingung membuatnya," ujar Riza.
Kemasan atau box
produksinya ini berisi beras, minyak goreng, bumbu rempah-rempah, serta lauk
dengan varian rasa. Semua itu masih dalam keadaan mentah, namun hanya butuh satu kali
proses memasak hingga dapat tersaji. Varian rasanya sendiri terdiri dari 5
macam yaitu original, teri, cumi, jengkol dan ikan jambal dengan harga Rp 20
ribu per box.
Ketika awal menjual, Riza mengaku harus
menawarkan produknya ini ke toko oleh-oleh disekitar Cianjur. Namun kini dia
lebih fokus menjual melalui pameran dan pemesanan via online karena semakin
lama justru lebih banyak pemesanan secara langsung seperti itu. Produknya ini sendiri telah banyak
dibawa sebagai buah tangan seperti ke Jerman, Belanda dan Jepang. Sementara
pemasaran di dalam negeri, penjualan masih berkisar di wilayah Jakarta dan Jawa
Barat. Permintaan juga dating dari Kedutaan besar Indonesia di Iran, Arab, dan
Jepang.
Ini membuktikan bahwa
tidak hanya makanan instan asal mancanegara yang mampu melanglang buana di
dunia namun makanan instan khas Indonesia juga mampu melanglang buana ke
mancanegara. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa di era globalisasi ini
Indonesia harus kreatif, inovatif agar mampu menciptakan hal yang baru yang
mampu bersaing dengan negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar