Senin, 11 November 2013

Nasi Liwet Instan Melanglang Buana ke Manacanegara
Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam suku, agama, bahasa, dan kebudayaan, termasuk makanan. Makanan/masakan tiap daerah di Indonesia memiliki rasa yang khas karena diolah dengan berbagai macam bumbu-bumbu asli Indonesia.
Masakan yang mampu melanglang buana ke mancanegara salah satunya adalah nasi liwet. Nasi liwet merupakan makanan khas kota Solo. Nasi ini berasal dari beras yang dimasak dengan bumbu, rempah-remah (bawang, daun salam, sereh), sedikit minyak makan, dan lauk pauk (biasanya ikan teri atau ikan jambal), dan sayuran (kacang panjang, pete, labu).
Hal ini dapat dibuktikan dengan kutipan berita dari Liputan6.com yang mengatakan bahwa pria asal Cianjur yaitu M Riza Rikiansyah, salah satu pendiri dari wirausaha Nasi Liwet Instan Pandanwangi. Bisnis pria asal Cianjur ini awalnya karena melihat potensi produksi beras yang melimpah serta kebiasaan 'ngeliwet' di daerah kelahirannya. Kemudian, pada sekitar bulan Agustus 2013, dia memiliki ide mengemas nasi liwet ke dalam bentuk yang lebih praktis, tahan lama dan bisa dibawa kemana-mana.
"Kalau ngeliwet ini kan biasanya ribet karena harus banyak bumbu dan rempah yang harus disiapkan. Kita ingin membawa budaya makan liwet ini yang awalnya dari desa ke kota. Ini menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan atau diluar negeri yang bikin nasi liwet tetapi bingung membuatnya," ujar Riza.
Kemasan atau box produksinya ini berisi beras, minyak goreng, bumbu rempah-rempah, serta lauk dengan varian rasa. Semua itu masih dalam keadaan mentah, namun hanya butuh satu kali proses memasak hingga dapat tersaji. Varian rasanya sendiri terdiri dari 5 macam yaitu original, teri, cumi, jengkol dan ikan jambal dengan harga Rp 20 ribu per box.
Ketika awal menjual, Riza mengaku harus menawarkan produknya ini ke toko oleh-oleh disekitar Cianjur. Namun kini dia lebih fokus menjual melalui pameran dan pemesanan via online karena semakin lama justru lebih banyak pemesanan secara langsung seperti itu. Produknya ini sendiri telah banyak dibawa sebagai buah tangan seperti ke Jerman, Belanda dan Jepang. Sementara pemasaran di dalam negeri, penjualan masih berkisar di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Permintaan juga dating dari Kedutaan besar Indonesia di Iran, Arab, dan Jepang.
Ini membuktikan bahwa tidak hanya makanan instan asal mancanegara yang mampu melanglang buana di dunia namun makanan instan khas Indonesia juga mampu melanglang buana ke mancanegara. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa di era globalisasi ini Indonesia harus kreatif, inovatif agar mampu menciptakan hal yang baru yang mampu bersaing dengan negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar