Jumat, 13 Desember 2013

Perspektif Global
Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi, dan Antropologi


Disusun Oleh :
·        Raesita Firdaus
·        Riska
·        Tria Musriyanti
·        Muhammad Zevanya

Kelas 5 N
Kelompok 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2013


Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi, dan Antropologi
Sebelum kita membahas visi-visi tersebut, terlebih dahulu kita membahas apa yang dimaksud dengan perspektif global. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian, kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan global, yaitu dari posisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
A.    Perspektif Global dari Visi Politik
Menurut Roger F. Soltau dalam introduction to Politics (Miriam Budiardjo: 1991: 9) Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan  itu. Hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
Dalam sorotan perspektif global, aspek hubungan dengan negara lain merupakan hal yang pokok. Hubungan dengan negara lain, khususnya Negara Republik Indonesia dengan negara tetangga disebut hubungan regional, dengan negara-negara lain disebut hubungan antarnegara atau antarbangsa atau hubungan Internasional, dan akhirnya dengan semua negara di dunia ini disebut hubungan global.
Contoh Hubungan Bilateral, Regional. Dan Multilateral
Bilateral : Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea
Hubungan internasional Indonesia dengan Korea berjalan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, Indonesia dan Korea melakukan suatu kerjasama dalam bentuk beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Korea. Beberapa program beasiswa diturunkan dari beberapa lembaga dan universitas di Korea. Ada pula yang diturunkan oleh Kedutaan Besar Korea di Indonesia. Program beasiswa ini tentunya membantu para siswa dan mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Korea. Program yang ditawarkan biasanya beasiswa S1, S2, hingga S3.
Regional : Hubungan Internasional Indonesia dengan Negara-Negara ASEAN
Hubungan Indonesia dengan negara-negara ASEAN salah satunya di bidang perdagangan yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area) yaitu dimana negara-negara yang berada di kawasan ASEAN dapat melakukan perdagangan bebas untuk melakukan ekspor impor tanpa dikenakan bea cukai.
Multilateral : Hubungan Internasional Indonesia  dengan banyak negara di seluruh dunia
Hubungan Indonesia dengan PBB dalam bentuk perundingan mengenai hukum internasional dan tindakan terkait dengan masalah internasional.
Dengan hubungan ini negara Indonesia berhak untuk mengajukan pandangan terhadap isu internasional. Bergabungnya Indonesia ke dalam PBB mempercepat proses penyelesaian konflik Indonesia – Belanda (penjajah), sehingga  mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949
Secara politik, negara dengan tujuan dan lembaga-lembaganya, dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.
Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika. Pimpinan dan pengaruh Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).
Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri Indonesia.
B.     Perspektif Global dari Visi Sosiologi
Menurut Frank H.Hankins (Fairch, H.P.dkk, 1982: 302), sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok umat manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan utamanya yaitu hubungan antar manusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri, atau yang disebut lingkungan sosial.
Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif ekonomi. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi.
Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial ini makin intensif dan meluas. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non-fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui e-mail menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas secara non-fisik. Secara fisik batas-batas wilayah setiap negara berdasarkan hokum internasional masih jelas.
Interaksi secara langsung (tatap muka) dan tidak langsung melalui berbagai media yang semakin intensif serta makin meluas, membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya. Pengetahuan ilmu dan pengenalan teknologi yang terbawa oleh satu pihak kemudian diterima oleh pihak lain melalui berbagai media, berdampak luas terhadap tatanan sosial, baik material maupun non-material.
Contohnya material, pakaian, peralatan, dan perangkat kasar lain tidak hanya terbatas digunakan serta dimanfaatkan oleh orang tertentu melainkan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara lokal, regional, bahkan juga global. Katakanlah mie instan, pakaian dan jeans, pizza, hot dog, humberger, dan lain-lain, telah masuk dalam kehidupan perkotaan, pedesaan secara regional dan bahkan global. Katakanlah jenis makanan khas setempat seperti dodol Garut, kacang Bali, manisan Cianjur, oncom Bandung, tidak lagi hanya ada ditemapt semula melainkan telah menyebar kesegala tempat dan adanya pun di toko serba ada (toserba) bahkan juga di mancanegara.
Non-material, nilai dan norma juga mengalami pergeseran. Bersalaman, tepuk punggung, tegur sapa ada ala barat, sampai pada ciuman antar keluarga, antarteman, dan seterusnya, telah masuk ke dalam kehidupan orang Indonesia.
Hal-hal yang positif yang berdampak sosial seperti pertukaran pengalaman, pertukaran kemampuan, pertukaran nilai dan seterusnya, wajib disyukuri. Contohnya pertandingan olahraga, kunjungan dan pertukaran pemuda pelajar, pertemuan pramuka (jambore), tingkat daerah,tingkat regional, nasional, serta antar negara merupakan interaksi sosial yang meluas, paling tidak di wakili oleh kelompok yang bertemu saat itu. Suasana dan peristiwa yang demikian itu, tidak hanya bertemu atau interaksi manusia saja melainkan juga terjadi pertemuan berbagia aspek sosial yag terbawa oleh kelompok-kelompok manusia itu.
Dari arus global dan interaksi sosial baik langsung maupun melalui media, tentu saja ada yang wajib diwaspadai. Pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, kebiasaan minum-minum keras, sadisme dan sebangsanya yang menjadi racun bagi kehidupan sosial.  Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ketingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatakan kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, harus disyukuri sedangkan yang berdampak negatif, harus kita waspadai bahakan secara aktif kita harus mencari alternatif pemecahannya. Sosiologi yang oleh Horton dan Hun (1976 : 22) didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang kehidupan sosial umat manusia, harus mengembangkan kemampuan perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global yang mengancam kehidupan umat manusia.
        
C.    Perspektif Global dari Visi Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk, khas fisiknya), masyarakat dan budayanya. Khususnya antropologi budaya yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1990: 11-12) dikatakan sebagai pengganti ilmu budaya merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaannya. Sedangkan oleh E.A. Hoebel (Fairchild, H.P. dkk. 1982: 12) didefinisikan sebagai studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia. 
Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam kontek global yang artinya mengamati, menghayati dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintregrasi dalam kehidupan manusia.
Pada Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Bangunan dari gubuk, rumah darurat, rumah permanen sampai gedung bertingkat pencakar langit. Kendaraan mulai dari yang didorong/ditarik oleh manusia, ditarik hewan, kendaraan bermotor, sampai kendaraan ruang angkasa. Pakaian mulai dari kulit kayu, kulit bintang, kapas, wool sampai serat sintesis. Perkembangan serta kemajuan yang ada di sekitar kita itu merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global, berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek-aspek serta unsure-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan manusia. Secara perspektif, meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait dengan mmeningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan mengolah sumber daya (budaya). Hal itu tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang diperoleh (budaya) dalam arti yang seluas-luasnya , formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari interaksi sosial (sosiologi, sosial) yang dilakukan oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan. Perkembangan budaya (daya pikir) dengan kebudayaan (hasil daya pikir) sebagai satu kesatuan, berjalan menembus waktu (hari kemarin-hari ini- hari esok) mencapai tatanan global. Apalagi dengan berkembang serta makin majunya media elektronik (radio, telepon, TV, facsimile, internet), yang menurut Marshall McCgulan (Ackoff : 5 ) menyebabkan terjadinya global villge, dusun global yang mencerminkan tertembusnya batas-batas local dan regional membentuk tatanan kehidupan manusia. Contohnya peristiwa dunia seperti olahraga (sepak bola, tenis olimpiade) dan pertemuan-pertemuan tingkat dunia serta peristiwa yang menonjol (bencana alam, pembunuhan massal) yang terjadi sangat jauh dari tempat tinggal atau negara kita, namun pada saat yang sama, kita dapat mengikutinya melalui siaran radio dan tayangan TV. Peristiwa, proses dan arus global yang demikian, sudah menjadi pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan umat manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan, bukan merupakan tantangan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. Kenyataannya, negara-negara di dunia termasuk di dalamnya Indonesia, secara sengaja melakukan pertunjukkan kesenian keliling dunia, kunjungan anggota DPR ke seluruh dunia, pertukaran pelajar antarnegara, belum lagi pertemuan internasional, berbagai pakar dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.       
Antropologi akan terus berkembang sampai sekarang pada akhirnya berada pada masa globalisasi ini. Pada dasarnya antropologi tidak terbebas dari suatu nilai akan tetapi dengan globalisasi yang menganggap dunia tanpa batas akan sangat berpengaruh. Disisi lain perspektif global jika dikaitkan dengan antropologi mempunyai dampak positif bagi kekayaan khasanah budaya suatu bangsa serta globalisasi juga dapat mempercepat pola kehidupan bahasa. Misalnya melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga social baru seperti lembaga suadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi di pasar modal. Perkembangan pakaian seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidupan masyarakat.         
Akan tetapi tidak bisa dipungkiri dalam bidang social dan budaya menimbulkan dampak negatif dari globalisasi antara lain adalah meningkatkan individualisme, perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Saat ini dikalangan generasi muda banyak yang seperti kehilangan jati dirinya. Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup alabarat yang tidak cocok jika diterapkan di indonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedonisme tidak sesuai dengan  nilai-nilai yang berlaku di Negara kita. Untuk itu sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus menyadari keberadaan nilai yang masih berlaku di Negara kita. Kita harus pandai di dalam menyeleksi budaya asing yang masuk ke Negara kita. Jika budaya asing tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang berdasarkan pancasila, kita berusaha bersifat terbuka dalam menerima kebudayaan tersebut. Akan tetapi jika tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita harus bersuara lantang untuk menolaknya.
  

Kesimpulan

Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian, kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan global, yaitu dari posisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan  itu. Hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu.
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok umat manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain. Interaksi sosial manusia yang makin meluas, baik langsung maupun tidak langsung, telah menjadi satu landasan proses globalisasi kehidupan tertentu dirancang sebagai satu kebutuhan yang dampak positifnya seperti pertukaran pengalaman, pertukaran kemampuan, pertukaran nilai dan seterusnya, wajib disyukuri, namun dampak negatifnya seperti pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, kebiasaan minum-minum keras, sadism, harus diwaspadai.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk, khas fisiknya), masyarakat dan budayanya. Sudut pandang antropologi terhadap perspektif global, berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek-aspek serta unsure-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan manusia. Secara perspektif, meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi) terkait dengan mmeningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan mengolah sumber daya (budaya).


Daftar Pustaka
Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta.
Khor, Martin. 2003. Globalisasi Perangkap Negara-Negara Selatan. Yokyakarta : Cindelaras
Pustaka Rakyat Cerdas.
Nursed Sumartmadja, Kuswaya Wihardit. 1999. Perspektif Global. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Oktyari Retanningsh, Umi. 1998. Perspektif Global . Jakarta : Departemen P & K Dirjen Dikti



Pertanyaan saat presentasi
1.      Putri Indiyani Lestari
Misalnya ada 2 negara yang perang seperti korea Selatan dan Korea Utara, menurut pendapat kalian apa dampak politik perang kedua negara tersebut terhadap Indonesia ? apa dampak kedua negara terhadap Indonesia ?
2.      Adek Irma Rusvitasari
Apa efek dari persilangan budaya ? lalu mungkinkah adanya persilangan budaya itu dapat mengikis identitas kebudayaan kita ?
3.      Gesa Sungsi Kusumah
Bagaimana pandangan anda selaku anak Bangsa menyikapi kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia ? Apa yang anda lihat dari perlakuan Australia tersebut ? Apakah Australia takut terhadap Indonesia ? kurang baik apa Indonesia terhadap Australia ?
4.      Prasetyo Restu Samodra

Dalam visi politik seringkali mengenal istilah “tidak ada teman yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi” lalu apa kaitannya dengan visi sosiologi pada seseorang yang berpolitik akankah seseorang yang sosialis berubah menjadi idealis atau individualis ?

Rabu, 11 Desember 2013


Pengelolaan Minyak Bumi di Indonesia
Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara yang kaya akan kekayaan alamnya. Namun Indonesia tidak bisa mengelola itu semua maka Indonesia menjalin kerjasama dengan negara lain untu mengolah itu, akibat dari kerjasama itu indonesia harus membagi beberapa persen dari hasil yang diterima. Perkembangan zaman menuntut permintaan akan kebutuhan minyak dan gas bumi di Indonesia meningkat maka itu mengkibatkan nilai impor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia dari bulan ke bulan terus meningkat bahkan di September impor minyak mencapai US$ 1,196 miliar.
Hal ini dapat dibuktikan dari detik.com yang mengatakan bahwa impot minyak dan gas bumi Indonesia meningkat. Ini juga di buktikan dari pernyataan President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Suhartoko yang mengatakan "Memang benar, impor minyak kita saat ini makin meningkat, ada dua alasan mengapa impor kita terus meningkat”.
Penyebab impor minyak naik pertama, karena pasokan minyak dari dalam negeri turun dan kekurangan, sehingga harus ditutup atau ditambah dengan impor. Seperti diketahui, kapasitas kilang minyak Indonesia mencapai 1 juta barel per hari, tetapi produksi minyak saat ini total sebanyak 840.000 barel per hari belum dipotong sebanyak 40% sebagai bagi hasil perusahaan minyak yang memproduksi minyak di Indonesia. Sementara kebutuhan BBM (bahan bakar minyak) masyarakat Indonesia dalam sehari mencapai 1,4 juta barel. Kedua, mengapa impor minyak saat ini meningkat karena pada Oktober 2013 salah satu kilang milik Pertamina yakni Kilang Balongan tengah dalam perawatan atau TA (turn around).
Sebelumnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai impor minyak dan gas (migas) Indonesia di September 2013 mencapai US$ 3,669 miliar, tak jauh beda dari Agustus 2013 yang nilainya US$ 3,672 miliar. Salah satu penyebab utama meningkatnya impor minyak dalam negeri adalah kondisi kilang minyak yang sedang diperbaiki.
Untuk impor minyak mentah Indonesia, nilainya mencapai US$ 1,196 miliar, naik dari Agustus 2013 US$ 990 juta. Impor migas Indonesia pada Januari-September 2013 mencapai US$ 2,663 miliar, naik 8,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari berita diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia tidak bisa mengelola dengan baik kekayaan alam yang dimiliki sehingga disaat perkembangan zaman semakin berkembang yang membuat permintaan minyak dan gas bumi meningkat Indonesia harus mengimport minyak dari negara lain. Oleh karena itu pemerintah harus memikirkan hal yang baik untuk mengatasi permintaan akan minyak dan gas yang meningkat agar import minyak dan gas bumi setiap bulan tidak menigkat.
Sistem Barter di Era Globalisasi
Sistem barter merupakan metode kuno dalam sistem perdagangan di dunia. Pola transaksi itu dikenal jauh sebelum ada yang namanya uang sebagai alat tukar. Penerapan sistem barter sangat sederhana. Cukup menukar satu barang dengan barang yang dimiliki orang lain. Tentunya setelah terjadi kesepakatan antar kedua belah pihak. Namun, sistem kuno ini sudah lama ditinggalkan dan punah seiring dengan penemuan uang sebagai alat pembayaran.
Bicara soal sistem perdagangan, di era globalisasi yang semakin maju, sistem perdagangan pun semakin berkembang. Namun siapa sangka jika sistem barter masih diberlakukan dalam perdagangan produk antar negara.
Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan merdeka.com yang mengatakan bahwa Indonesia termasuk yang menjalankan sistem perdagangan kuno ini dengan dalih agar tercipta keseimbangan dan keadilan. Sistem barter seperti ini masuk dalam konsep Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). Konsep ini yang tengah gencar diperjuangkan Indonesia lantaran dinilai lebih sehat dan tidak merugikan kepentingan nasional. Dalam perdagangan antar negara atau antar wilayah, Indonesia menginginkan adanya konsep keadilan. Intinya, produk Indonesia jangan dipersulit masuk ke negara mitra dagang jika produk mereka ingin diekspor ke Tanah Air.
Dalam penerapannya, produk negara lain bebas masuk ke Indonesia dengan syarat produk Indonesia juga boleh masuk ke negara tersebut. Dalam pembicaraan kerja sama perdagangan bilateral, Indonesia menawarkan produk andalannya untuk masuk ke negara mitra dagang.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, CEPA diklaim lebih baik dibandingkan free trade agreement atau perdagangan bebas. "Kalau free trade saja, saya tidak setuju karena bisa menimbulkan defisit. Sedangkan untuk CEPA, jauh lebih baik”.
Dari berita di dapat disimpulkan bahwa di era globalsisasi ini Indonesia masih menggunakan sistem barter. Dalam konteks perdagangan bebas dan penerapan sistem barter produk antar negara, ada kesepakatan pertukaran produk Indonesia dengan negara lain dengan melakukan perjanjian.  
Baterai lipat
Globalisasi adalah suatu peristiwa yang terjadi di suatu daerah yang dampak dan informasinya dalam waktu singkat berpengaruh bagi kehidupan dunia Internasional berkat majunya teknologi, informasi, dan komunikasi. Pada era Globalisasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah penting karena kebutuhan seseorang akan teknologi sangat mendesak sehingga perlu adanya kemajuan yang signifikan. Hal ini membuat seseorang harus kreatif dan inovatif menciptakn teknologi baru. Berbicara untuk urusan teknologi gadget saat ini, mungkin sedang tenar hal-hal sejenis ponsel lipat atau ponsel fleksibel. Seiring dengan perkembangan itu, baru-baru ada penemuan baru tentang baterai lipat.
Hal ini dapat dibuktikan dari kutipatan berita dari merdeka.com yang mengatakan bahwa perusahaan asal Finlandia, yaitu Nokia telah berusaha untuk mematenkan baterai lipat model terbaru. 
"Meskipun komponen internalnya akan lebih kecil, namun itu akan memiliki efek positif yaitu mengikuti perkembangan zaman," ujar Nokia.
Baterai ini nantinya bakal dapat dilipat dengan mudah tanpa harus khawatir untuk patah dan rusak. Selain itu, pengembangan baterai ini juga untuk meminimalisir kerusakan baterai yang belakangan ini banyak terjadi. Beberapa ponsel sempat meledak hingga merugikan banyak penggunanya, bahkan kerugian tersebut lebih besar dari harga ponsel itu sendiri.
Globalisasi adalah era dimana persaingan semakin ketat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Nokia bukanlah perusahaan yang pertama yang berhasil mengembangkan baterai lipat tetapi sebelumnya sudah ada LG yang telah berhasil mengembangkan baterai lengkung yang kini dipekerjakan untuk menghidupi smartphone terbarunya yaitu, LG G Flex.
Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi komunikasi pada era globalisasi berkembang pesat bukan hanya ponsel dengan berbagai bentuk tapi baterai juga mengalami kemajuan seperti baterai lipat/lengkung yang telah dijelskan di atas. Selain itu kemajuan teknologi komunikasi mengakibatkan persaingan ketat diantara perusahaan-perusahaan elektronik. Semua perusahan berlomba-lomba menciptakan hal-hal baru agar tidak tersaingi dengan perusahaan lain.
Perencanaan Pembangunan MRT dan Monorel
Globalisasi adalah Sebuah proses dimana antar individu / kelompok menghasilkan suatu pengaruh terhadap dunia. Era globalisasi adalah era dimana kecepatan informasi, kacanggihan, teknologi, transportasi dan komunikasi semakin kuat, persaingan semakin tajam dan kerterbukaan. Pada Era Globalisasi, tuntutan akan kemajuan teknologi sangatlah penting. Oleh karena itu kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi mau tidak mau akan dirasakan oleh setiap individu. Maka setiap negara berlomba-lomba membangun pembangunan di negaranya yang di perkuat dengan kecanggihan tekonologi komunikasi informasi dan transportasi
Hal ini dapat dibuktikan dari detik.com yang mengatakan bahwa Pemerintah siap menawarkan beberapa proyek infrastruktur kepada pihak swasta lewat skema Public Private Partnership (PPP). Dari 27 proyek yang ditawarkan, beberapa proyek masuk dalam sektor transportasi.
Seperti dikutip detikFinance dari buku Public Private Partnership Infrastrcuture Projects Plan in Indonesia yang dibuat Bappenas, terdapat 2 proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan 1 proyek monorel yang nilainya mencapai triliunan rupiah.
Pertama, kota Surabaya akan mengembangkan proyek MRT layaknya yang sedang dibangun di Jakarta. Proyek ini direncanakan dibangun dalam 2 koridor. Koridor pertama yaitu koridor Utara-Selatan yang direncanakan akan menggunakan tram sebagai moda transportasinya. Rutenya akan mengikuti jaringan jalan yang sudah ada. Koridor ini diperkirakan panjangnya mencapai 11,43 km. Stasiunnya berlokasi di Bulak Area dan Citraland. Sedangkan yang kedua adalah koridor Timur-Barat yang akan menggunakan moda transportasi monorel. Rutenya akan menggantung (elevated) di atas jaringan jalan yang sudah ada. Panjangnya akan mencapai 26,9 km, dan stasiunnya berada di Joyoboyo Terminal dan Perak.
Tram bisa menampung penumpang sampai 200 orang, sedangkan kapasitas monorel bisa mencapai 400 orang. Investasi untuk membangun proyek ini diperkirakan mencapai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 11 triliun. Proyek kedua adalah monorel di Palembang, Sumatera Selatan. Pemerintah Provinsi Sumsel berencana membangun monorel sebagai bagian dari transportasi massal dengan kapasitas medium, dan tak terlalu besar. Proyek ini akan terbagi menjadi 4 koridor. Di mana koridor pertama rutenya mencakup Masjid Agung-Jakabaring-Lingkar Selatan. Koridor kedua mencakup Prameswara-Unsri Bukit-Kapten Rivai-Veteran-Perintis Kemenrdekaan-RE Martadinata-Mayor Zen. Koridor ketiga mencakup Demang Lebar Daun-Basuki Rahmat-R Sukamto-Abdul Rozak-Patal Pusri. Sedangkan koridor 4 mencakup Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II-Masjid Agung. Dalam sehari diperkirakan monorel ini bisa mengangkut 100.000 orang penumpang.
Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia sedang gencar-gencarnya membangun pembangunan kota dengan transportasi yang modern dengan kemajuan teknologi transportasi sebagai salah satu cara mengatasi kemacetan dan agar tidak ketinggalan dengan transportasi negara lain.
Promosi Kuliner Indonesia ke Mancanegara
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai banyak pulau oleh karena itu Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam kebudayaan, agama, suku, termasuk kuliner. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas daerahnya. Era globalisasi adalah era dimana seseorang bahkan sebuah negara ditunutut untuk mengaktualisasikan dirinya atau negaranya serta membutuhkan pengakuan dari yang lain. Untuk mendapatkan pengakuan itu dibutuhkan promosi agar semua orang atau negara tahu. Oleh karena itu, Pemerintah akan meningkatkan promosi kuliner Indonesia dan menjadikannya sebagai bagian penting dalam promosi wisata Indonesia ke mancanegara.
Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan berita antaranews.com bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan ragam kuliner Indonesia perlu lebih banyak dipromosikan supaya bisa menjadi salah satu ikon Indonesia di mancanegara. 
Mari menjelaskan, Indonesia telah menetapkan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia sejak 14 Desember 2012. Itu mewakili tradisi dan kuliner sebagian besar Indonesia, dan semuanya ditetapkan atas kriteria tertentu, antara lain semua bahan atau bumbunya mudah didapat di mana saja, di negara mana saja.
Pemerintah berusaha menggencarkan promosi untuk meningkatkan popularitas kuliner Indonesia dengan menyajikan jenis-jenis makanan tradisional dalam setiap acara resepsi Indonesia atau malam kebudayaan Indonesia.
"Jadi benar-benar kuliner Indonesia itu terpromosikan. Karena jika kita berharap ada restoran Indonesia di setiap negara masih belum bisa, terlebih di Beijing saja keberadaan restoran Indonesia masih buka-tutup-buka-tutup," katanya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah bekerja sama dengan pakar-pakar kuliner Indonesia dan chef professional yang digawangi oleh Chef Vindex Tengker untuk menuliskan buku resep 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. Masing-masing ikon ditampilkan dengan menyebutkan nama daerah asalnya misalnya 'Asinan Jakarta', 'Soto Ayam Lamongan', 'Tahu Telur Surabaya', dan 'Rawon Surabaya' dan seterusnya.

Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa era globalisasi menuntut seseorang bahkan semua negara berlomba-lomba untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain atas apa yang dimilikinya termasuk Indonesia yang mulai mempromosikan negara Indonesia melalui kulinernya ke manacanegara. 

Senin, 02 Desember 2013

Dunia Smartphone
Pada era globalisasi saat ini, kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi. Perkembangan zaman ini juga didukung oleh munculnya berbagai jenis teknologi, salah satunya smartphone, mulai dari yang paling murah seharga ratusan ribu hingga mencapai belasan juta rupiah. Jika diamati lebih dalam, masyarakat disekitar kita, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sudah memiliki smartphone. Sehingga keberadaan smartphone saat ini bukan lagi sebagai suatu kebutuhan, melainkan sudah berubah menjadi trend dan gaya hidup.
Hali ini dapat dibuktikan dari citizen6 yang mengatakan Seluruh masyarakat seakan gengsi dan takut kalah saing dengan yang lainnya, maka mereka berlomba-lomba untuk memiliki gadget yang terbaru dan berkualitas baik. Jadi, kita tidak perlu heran jika melihat masyarakat di sekitar kita banyak memiliki gadget lebih dari satu.
Jika ada smartphone, tentu ada aplikasi yang mendukung. Saat ini kontroversi yang sedang muncul di masyarakat adalah aplikasi BBM yang ada di IOS dan android. Permasalahan ini menimbulkan berbagai macam pro dan kontra di masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang mendukung dan juga menolak dikarenakan aplikasi BBM yang sempat muncul namun ditarik kembali oleh pihak Research In Motion(RIM).
Bagi sebagian masyarakat yang mendukung berpendapat penggunaan BBM ini sangat bermanfaat, di antaranya sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan orang disekitar mereka. Namun bagi masyarakat yang menolak aplikasi tersebut, sangat tidak efektif. Karena untuk apa memiliki banyak aplikasi seperti line, whatsapp, dan sebagainya jika isi contact mereka juga sama saja.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keberadaan smartphone saat ini memang tidak dapat dipungkiri memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan kita. Namun sebagai masyarakat yang hidup di era globalisasi, kita harus bersikap bijak dalam menyikapi keberadaan teknologi agar kehadirannya tidak lagi dianggap sebagai suatu alat yang menjauhkan kita dengan yang dekat dan mendekatkan kita dengan yang jauh.