Rabu, 11 Desember 2013

Perencanaan Pembangunan MRT dan Monorel
Globalisasi adalah Sebuah proses dimana antar individu / kelompok menghasilkan suatu pengaruh terhadap dunia. Era globalisasi adalah era dimana kecepatan informasi, kacanggihan, teknologi, transportasi dan komunikasi semakin kuat, persaingan semakin tajam dan kerterbukaan. Pada Era Globalisasi, tuntutan akan kemajuan teknologi sangatlah penting. Oleh karena itu kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi mau tidak mau akan dirasakan oleh setiap individu. Maka setiap negara berlomba-lomba membangun pembangunan di negaranya yang di perkuat dengan kecanggihan tekonologi komunikasi informasi dan transportasi
Hal ini dapat dibuktikan dari detik.com yang mengatakan bahwa Pemerintah siap menawarkan beberapa proyek infrastruktur kepada pihak swasta lewat skema Public Private Partnership (PPP). Dari 27 proyek yang ditawarkan, beberapa proyek masuk dalam sektor transportasi.
Seperti dikutip detikFinance dari buku Public Private Partnership Infrastrcuture Projects Plan in Indonesia yang dibuat Bappenas, terdapat 2 proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan 1 proyek monorel yang nilainya mencapai triliunan rupiah.
Pertama, kota Surabaya akan mengembangkan proyek MRT layaknya yang sedang dibangun di Jakarta. Proyek ini direncanakan dibangun dalam 2 koridor. Koridor pertama yaitu koridor Utara-Selatan yang direncanakan akan menggunakan tram sebagai moda transportasinya. Rutenya akan mengikuti jaringan jalan yang sudah ada. Koridor ini diperkirakan panjangnya mencapai 11,43 km. Stasiunnya berlokasi di Bulak Area dan Citraland. Sedangkan yang kedua adalah koridor Timur-Barat yang akan menggunakan moda transportasi monorel. Rutenya akan menggantung (elevated) di atas jaringan jalan yang sudah ada. Panjangnya akan mencapai 26,9 km, dan stasiunnya berada di Joyoboyo Terminal dan Perak.
Tram bisa menampung penumpang sampai 200 orang, sedangkan kapasitas monorel bisa mencapai 400 orang. Investasi untuk membangun proyek ini diperkirakan mencapai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 11 triliun. Proyek kedua adalah monorel di Palembang, Sumatera Selatan. Pemerintah Provinsi Sumsel berencana membangun monorel sebagai bagian dari transportasi massal dengan kapasitas medium, dan tak terlalu besar. Proyek ini akan terbagi menjadi 4 koridor. Di mana koridor pertama rutenya mencakup Masjid Agung-Jakabaring-Lingkar Selatan. Koridor kedua mencakup Prameswara-Unsri Bukit-Kapten Rivai-Veteran-Perintis Kemenrdekaan-RE Martadinata-Mayor Zen. Koridor ketiga mencakup Demang Lebar Daun-Basuki Rahmat-R Sukamto-Abdul Rozak-Patal Pusri. Sedangkan koridor 4 mencakup Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II-Masjid Agung. Dalam sehari diperkirakan monorel ini bisa mengangkut 100.000 orang penumpang.
Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia sedang gencar-gencarnya membangun pembangunan kota dengan transportasi yang modern dengan kemajuan teknologi transportasi sebagai salah satu cara mengatasi kemacetan dan agar tidak ketinggalan dengan transportasi negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar