Rabu, 11 Desember 2013

Promosi Kuliner Indonesia ke Mancanegara
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai banyak pulau oleh karena itu Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam kebudayaan, agama, suku, termasuk kuliner. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas daerahnya. Era globalisasi adalah era dimana seseorang bahkan sebuah negara ditunutut untuk mengaktualisasikan dirinya atau negaranya serta membutuhkan pengakuan dari yang lain. Untuk mendapatkan pengakuan itu dibutuhkan promosi agar semua orang atau negara tahu. Oleh karena itu, Pemerintah akan meningkatkan promosi kuliner Indonesia dan menjadikannya sebagai bagian penting dalam promosi wisata Indonesia ke mancanegara.
Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan berita antaranews.com bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan ragam kuliner Indonesia perlu lebih banyak dipromosikan supaya bisa menjadi salah satu ikon Indonesia di mancanegara. 
Mari menjelaskan, Indonesia telah menetapkan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia sejak 14 Desember 2012. Itu mewakili tradisi dan kuliner sebagian besar Indonesia, dan semuanya ditetapkan atas kriteria tertentu, antara lain semua bahan atau bumbunya mudah didapat di mana saja, di negara mana saja.
Pemerintah berusaha menggencarkan promosi untuk meningkatkan popularitas kuliner Indonesia dengan menyajikan jenis-jenis makanan tradisional dalam setiap acara resepsi Indonesia atau malam kebudayaan Indonesia.
"Jadi benar-benar kuliner Indonesia itu terpromosikan. Karena jika kita berharap ada restoran Indonesia di setiap negara masih belum bisa, terlebih di Beijing saja keberadaan restoran Indonesia masih buka-tutup-buka-tutup," katanya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah bekerja sama dengan pakar-pakar kuliner Indonesia dan chef professional yang digawangi oleh Chef Vindex Tengker untuk menuliskan buku resep 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. Masing-masing ikon ditampilkan dengan menyebutkan nama daerah asalnya misalnya 'Asinan Jakarta', 'Soto Ayam Lamongan', 'Tahu Telur Surabaya', dan 'Rawon Surabaya' dan seterusnya.

Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa era globalisasi menuntut seseorang bahkan semua negara berlomba-lomba untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain atas apa yang dimilikinya termasuk Indonesia yang mulai mempromosikan negara Indonesia melalui kulinernya ke manacanegara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar