Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara yang kaya akan
kekayaan alamnya. Namun Indonesia tidak bisa mengelola itu semua maka Indonesia
menjalin kerjasama dengan negara lain untu mengolah itu, akibat dari kerjasama
itu indonesia harus membagi beberapa persen dari hasil yang diterima.
Perkembangan zaman menuntut permintaan akan kebutuhan minyak dan gas bumi di Indonesia
meningkat maka itu mengkibatkan nilai impor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia dari bulan ke bulan
terus meningkat bahkan di September impor minyak mencapai US$ 1,196 miliar.
Hal ini dapat dibuktikan dari detik.com yang mengatakan bahwa impot
minyak dan gas bumi Indonesia meningkat. Ini juga di buktikan dari pernyataan President
Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Suhartoko yang
mengatakan "Memang benar, impor minyak kita saat ini makin meningkat, ada
dua alasan mengapa impor kita terus meningkat”.
Penyebab impor minyak naik pertama, karena pasokan minyak dari dalam
negeri turun dan kekurangan, sehingga harus ditutup atau ditambah dengan impor.
Seperti diketahui, kapasitas kilang minyak Indonesia mencapai 1 juta barel per
hari, tetapi produksi minyak saat ini total sebanyak 840.000 barel per hari
belum dipotong sebanyak 40% sebagai bagi hasil perusahaan minyak yang
memproduksi minyak di Indonesia. Sementara kebutuhan BBM (bahan bakar minyak)
masyarakat Indonesia dalam sehari mencapai 1,4 juta barel. Kedua, mengapa impor minyak saat
ini meningkat karena pada Oktober 2013 salah satu kilang milik Pertamina yakni
Kilang Balongan tengah dalam perawatan atau TA (turn around).
Sebelumnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai impor
minyak dan gas (migas) Indonesia di September 2013 mencapai US$ 3,669 miliar,
tak jauh beda dari Agustus 2013 yang nilainya US$ 3,672 miliar. Salah satu
penyebab utama meningkatnya impor minyak dalam negeri adalah kondisi kilang
minyak yang sedang diperbaiki.
Untuk impor minyak mentah Indonesia, nilainya mencapai US$ 1,196 miliar,
naik dari Agustus 2013 US$ 990 juta. Impor migas Indonesia pada
Januari-September 2013 mencapai US$ 2,663 miliar, naik 8,51% dibandingkan
periode yang sama tahun lalu.
Dari berita diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia tidak bisa
mengelola dengan baik kekayaan alam yang dimiliki sehingga disaat perkembangan
zaman semakin berkembang yang membuat permintaan minyak dan gas bumi meningkat
Indonesia harus mengimport minyak dari negara lain. Oleh karena itu pemerintah
harus memikirkan hal yang baik untuk mengatasi permintaan akan minyak dan gas
yang meningkat agar import minyak dan gas bumi setiap bulan tidak menigkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar